BERSYUKUR Diuji Sakit dan Musibah.

Amalan Hati selanjutnya adalah bisa bersyukur saat diuji sakit (dan musibah lainnya), dengan penjelasan sebagai berikut.

Sudahlah diberi berbagai penyakit yang begitu berat, kok malah harus bersyukur ??? Begitulah yang berkecamuk di dalam hatinya, ketika awal mula seorang ustadz yang datang membesuk memberi nasihat agar bisa bersyukur atas sakitnya.

Setelah berulang kali mengamalkan berbagai Amalan Hati semampunya, barulah dia memahami dan menyadari tentang pentingnya bisa mensyukuri dan mengambil hikmah mengapa Allah memberikan berbagai penyakit kronis dan kritis kepadanya.


HIKMAH SAKIT.

Kebaikan dan Kasih Sayang Allah.


Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

 “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396).


Dari Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

 “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka”. (HR. Ibnu Majah no. 4031).

Gugurnya Dosa Tanpa diminta.

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

“Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (HR. Muslim no. 2573).

Dari Mu’awiyah, ia berkata bahwa ia mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 مَا مِنْ شَىْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِى جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِه 

“Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Ahmad 4: 98).

Mustajab Dikabulkan Doa.

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ 

"Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan". (QS. An-Naml.. 27 : 62).

Ibnu Allan menjelaskan,

 وذلك لأنّه مضطر ودعاؤه أسرع إجابةً من غيره

"Karena orang sakit termasuk orang yang terdesak. Dan doanya lebih cepat diijabahi dari pada yang lainnya". (Al-Futuhat Ar-Rabbaniyah, Syarh Al-Adzkar An-Nawawiyah, 4/92).

Meninggikan Derajat.

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً 

“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya”. [HR.Muslim]

Terbiasa Dzikir, Istigfar dan Doa. Penderitra jadi terbiasa untuk selalu berdzikir, beristigfar dan berdoa, serta lebih taat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. (lihat perihal 02 dan 03).

Bisa Sabar dan Ridho. Melalui sakit akan memiliki sifat sabar dan ridho, karena meyakini sepenuhnya bahwa semuanya terjadi atas kehendakNya dan hasilnyapun diserahkan sepenuhnya kepada Allah, karena yakin bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kehidupannya di dunia dan akhirat (lihat: Sabar dan Ridho Dengan Sakitnya).

Lebih Berilmu. Ketika sakit akan mencari tahu tentang penyakitnya, bagaimana ikhtiar penyembuhannya, menyadari siapa dia sebenarnya, untuk apa dia hidup dan kemana dia akan kembali, serta jadi lebih mengenal Allah dan menjalankan tuntunan Rasulullahh shallallahu ‘alaihi wa sallam.




Catatan : Apabila telah benar-benar memahami, meyakini dan mengamalkan : Bersyukur Diuji Sakit dan Musibah, silahkan menuju pokok bahasan selanjutnya, yaitu : 6. Sabar dan Ridha Ketika Sakit. Musibah.

Hendaknya amalan hati ini dibaca dan dipahami satu per satu pokok bahasan secara perlahan dan berulang, sebelum beralih ke pokok bahasan selanjutnya, agar mendapatkan pemahaman yang benar, mendalam dan menyeluruh, hingga timbul keyakinan dan tekad sepenuh hati untuk mengamalkannya. Dimulai dari pembahasan tentang Amalan Hati (Latar Belakang).


POKOK BAHASAN :


TAGS : bersyukur, bersyukur ditimpa musibah, ditimpa musibah, musibah, musibah penyakit, penyakit, hikmah sakit