Ketika berpuasa, tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun, karena istirahatnya sistem pencernaan, sebagaimana diungkapkan oleh Ahli gizi Claire Mahy.
"Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Ini juga dapat merangsang proses yang disebut autophagy, yang mana sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya."
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian oleh Muazzam dan Khaleque, yang dipublikasikan dalam Journal of Tropical Medicine, tahun 1959. Juga oleh Chassain dan Hubert dalam Journal of Physiology, tahun 1968. Mereka berkesimpulan:
- Orang yang berpuasa selama ramadhan, tidak akan terjadi perubahan unsur kimia dalam darah secara signifikan.
- Puasa juga mempengaruhi kemampuan konsentrasi bepikir, karena tidak terkonsentrasinya darah di saluran pencernaan, sehingga otak cukup mendapat supply darah dan oksigen yang maksimal, yang menjadikan kegiatan berpikirnya menjadi maksimal.
NEUROPALSTISITAS.
Kepala Centre for Neuroscience Health and Spirituality (C-NET), Doktor Taufiq Pasiak mengatakan bahwa dengan berpuasa minimal selama 21 hari dapat membentuk neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk mereorganisasi dan meregenerasi dirinya, baik secara struktur maupun fungsi otak.
Dengan berpuasa dapat merelaksasi sistem saraf, terutama otak. Otak dapat mengingat dengan baik di saat tenang dan rileks. Ketika tidur, biasanya orang bermimpi, karena saat tidur otak hanya menerima dan mengelola informasi yang berasal dari dalam dirinya.
Di dalam Al-Quran, ada istilah an-nafsul-muthmainah (jiwa yang tenang), karena memang dalam suasana tenang orang dapat berpikir dengan baik dan memiliki kepekaan hati yang tajam.
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ,ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai." (QS al-Fajr, 89 : 27-28).
NEUROGLIAL CELLS.
Di dalam otak, ada sel yang disebut sebagai neuroglial cells, berfungsi sebagai pembersih otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit akan ‘dimakan’ oleh sel-sel neuroglial ini.
Fisikawan Albert Einstein dikenal sebagai orang yang suka berpuasa. Ketika mendonasikan tubuhnya, para ilmuwan menemukan sel-sel neuroglial di dalam otak Einstein 73 persen lebih banyak ketimbang orang kebanyakan.
Sebuah penelitian yang dilakukan John Rately, seorang psikiater dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori meningkatkan kinerja otak.
Dengan alat Functional Magnetic Resonance Imaging (FMRI), Rately memantau kondisi otak mereka yang berpuasa dan yang tidak.
Hasilnya, orang yang berpuasa memiliki aktivitas motor korteks yang meningkat secara konsisten dan signifikan dibandingkan dengan yang tidak berpuasa.
MANFAAT LAINNYA.
Mengontrol gula darah, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, berpotensi meningkatkan kesehatan otak, membantu penurunan berat badan, dan meningkatkan hormon pertumbuhan.
MANFAAT LAINNYA.
Mengontrol gula darah, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, berpotensi meningkatkan kesehatan otak, membantu penurunan berat badan, dan meningkatkan hormon pertumbuhan.
MANFAAT :